Jenis Pesawat di Indonesia – Untuk saat ini, pesawat terbang masih menjadi alat transportasi yang paling cepat dan paling praktis.
Tak hanya itu, kenyamanan serta servis yang optimal juga menjadikan pesawat sebagai moda transportasi yang favorit. Meski demikian, tahukah Grameds bahwa kenyamanan kita juga bergantung pada tipe pesawat yang dipakai?
Perhatikan Prosedur Check-in
Sebelum masuk ke dalam pesawat, Grameds wajib melakukan check-in di bandara. Grameds wajib memerharikan prosedur check-in yang akan dilakukan oleh petugas bandara sehingga Grameds bisa naik pesawat serta melakukan perjalanan dengan nyaman.
Umumnya, prosedur check-in yang dilakukan oleh petugas ialah verifikasi dokumen serta persyaratan terbang yang lainnya. Untuk melakukannya, Grameds harus pergi ke kloter maskapai yang sesuai. Lalu, menunjukkan identitas diri sebagai syarat untuk melakukan penerbangan.
Setelah semuanya sudah lolos uji, petugas akan memberikan boarding pass supaya Grameds bisa naik ke pesawat.
Pahami Peraturan Bagasi
Cara naik pesawat bagi pemula yang berikutnya dan perlu Grameds perhatikan ialah dengan memahami peraturan bagasi. Hal ini dilakukan supaya Grameds memahami barang bawaan apa saja yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk dibawa dalam bagasi.
Tiap-tiap maskapai mempunyai peraturan bagasinya masing-masing, jadi cermati dengan seksama sebelum tiba pada jadwal keberangkatan. Beberapa barang yang umumnya tak diizinkan, yakni benda tajam, cairan, bahan mudah terbakar, dan bahan mudah meledak.
Jenis makanan maupun minuman tertentu juga berkemungkinan untuk dilarang diletakkan di bagasi. Grameds yang akan bepergian dengan menggunakan pesawat juga sebaiknya tak membawa barang terlalu banyak apabila tidak ingin dikenai biaya bagasi tambahan.
Pergi ke Gate Keberangkatan
Tiap pesawat yang hendak melakukan perjalanan berada di gate terminal yang berbeda. Maka dari itu, Grameds wajib memerhatikan nomor terminal yang sesuai supaya tidak salah naik pesawat atau malah tertinggal.
Cek ulang gate penerbangan yang telah tercantum dalam tiket. Jika salah masuk terminal, Grameds wajib pergi untuk mencari gate lain yang sesuai tiket dan ini bisa menghabiskan waktu yang lama.
Pahami Prosedur Keamanan Penerbangan
Sebagai penumpang pesawat, Grameds harus memahami prosedur keamanan saat penerbangan. Mulai dari penggunaan seat belt yang benar, memahami cara memakai pelampung, pintu darurat, serta standar keselamatan lain apabila terjadi kondisi yang tidak diinginkan saat penerbangan.
Umumnya, prosedur keamanan saat penerbangan ini akan dijelaskan langsung oleh pramugari yang tengah bertugas. Jadi, Grameds harus memerhatikan dengan sebaik mungkin. Taatilah seluruh anjuran dari pramugari supaya perjalanan Grameds di pesawat tetap aman serta nyaman hingga sampai ke tujuan.
Jenis Pesawat di Indonesia
Lantas, apa saja tipe pesawat yang paling banyak digunakan oleh industri penerbangan di Indonesia? Mari, temukan jawabannya dalam artikel berikut ini!
Pertama, mari berkenalan dengan pesawat tipe Boeing 737. Tipe pesawat Boeing 737 kerap digunakan untuk penerbangan dengan rute pendek hingga menengah. Boeing 737 sendiri masih dibagi menjadi beberapa sub-tipe, yaitu:
Pesawat ini memiliki kapasitas yang beragam, mulai dari 85 hingga 215 penumpang. Dapat dikatakan, bahwa Boeing 737 adalah tipe pesawat yang paling laris sepanjang sejarah. Tahun 1967 merupakan tahun dimana Boeing 737 pertama kali diproduksi dan pada 13 Maret 2018, pesawat tersebut sudah terjual hingga 10.000 unit!
Di Indonesia, perusahaan penerbangan yang masih memakai Boeing 737 adalah Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan Lion Air. Sementara, maskapai penerbangan luar negeri yang menggunakan Boeing 737 adalah China Southern Airlines, Malaysia Airlines, Korean Air dan Egypt Air.
Seri pesawat lainnya yang paling banyak digunakan oleh industri penerbangan adalah Airbus A320. Serupa dengan Boeing 737, Airbus A320 adalah tipe pesawat jet yang memiliki mesin ganda dengan jarak pendek hingga menengah. Seri Airbus A320 memiliki kemampuan untuk menampung hingga 236 penumpang serta mampu terbang dengan jarak 3.100 km hingga 12.000 km.
Pesawat tipe Airbus A320 pertama kali diperkenalkan pada Maret 1984 dan terbang untuk pertama kalinya pada 22 Februari 1987. Tercatat, hingga 31 Mei 2019, seri Airbus A320 sudah diproduksi sebanyak 8.845 unit dan masih ada 5.795 unit dengan status dalam pemesanan.
Perusahaan penerbangan dalam negeri yang menggunakan pesawat tipe Airbus A320 adalah Batik Air, Citilink dan Lion Air. Maskapai Scoot juga menggunakan pesawat Airbus A320 untuk rute penerbangan Jakarta-Singapura.
Berbeda dengan pesawat lain, pesawat tipe ATR 72 tak memakai mesin jet, tetapi menggunakan tipe pesawat turboprop dengan mesin ganda. ATR 72 khusus digunakan untuk melayani rute penerbangan dengan jangka pendek. Tak hanya dipakai sebagai pesawat komersial, ATR 72 juga digunakan untuk pesawat patroli maritim serta pesawat kargo.
Karena hanya digunakan untuk penerbangan dengan rute pendek, kapasitas penumpang dari tipe pesawat ini juga kecil. ATR 72 adalah tipe pesawat yang memiliki seat 2-2 serta mampu mengangkut hanya 68-78 penumpang. Maskapai dalam negeri yang menggunakan ATR 72 adalah Wings Air, contoh rutenya adalah Ternate ke Pulau Morotai dan Sorong ke Manokwari.
Jika pada poin sebelumnya membahas mengenai pesawat dengan rute pendek hingga menengah, sekarang giliran pesawat dengan rute yang jauh. Boeing 777 adalah pesawat jet dengan mesin ganda dan ukuran badan yang lebar serta mampu menampung kurang lebih 314 hingga 396 penumpang sekaligus.
Boeing 777 digunakan sebagai pesawat komersil untuk pertama kalinya oleh United Airlines pada 7 Juni 1995. Hingga pada Januari 2019, Boeing 777 sudah dipesan sebanyak 2.013 unit, jumlah tersebut terbilang lebih banyak apabila dibandingkan dengan pesawat berbadan lebar yang lainnya. Boeing 777 digunakan oleh Emirates untuk penerbangan dengan rute Dubai-Riyadh dan Dubai-Jakarta serta digunakan juga oleh Malaysia Airlines untuk penerbangan dengan rute Kuala Lumpur-Dubai.
Kembali pesawat dari Airbus untuk unjuk diri, mari berkenalan dengan pesawar Airbus A330. Tipe ini merupakan pesawat jet dengan ganda yang melayani rute penerbangan menegah hingga jarak jauh. Airbus A330 bisa menjangkau 5.000 km dan bahkan hingga 13.430 km serta mampu untuk membawa hingga 335 penumpang. Airbus A330 mempunyai tipe seat 2-4-2.
Pesawat Airbus A330-200 memiliki kemampuan untuk menampung hingga 406 penumpang, sementara Airbus A330-300 mempunyai kapasitas maksimal hingga mencapai 440 penumpang. Etihad Airways adalah maskapai yang memakai pesawat dengan tipe Airbus A330, contoh rutenya adalah dari Abu Dhabi ke Dublin, Irlandia dan Jakarta ke Abu Dhabi. Begitu pula dengan Air China Airlines yang menggunakan Airbus A330 untuk penerbangan dengan rute Jakarta-Beijing.
Juga dikenal dengan sebutan Dreamliner, Boeing 787 merupakan pencapaian yang luar biasa dari Boeing karena mempunyai efisiensi bahan bakar apabila dibandingkan dengan pesawat tipe lainnya. Ukurannya yang besar dapat memuat 242 hingga 335 penumpang dengan sekaligus, pesawat Boeing 787 memiliki tipe seat 3-3-3. Boeing 787 dirilis pertama kali pada 15 Desember 2009 serta digunakan untuk penerbangan pertama kalinya oleh All Nippon Airways pada 26 Oktober 2011.
Boeing 787 mempunyai tiga sub tipe, yakni 787-8, 787-9 dan 787-10. Perbedaan di antara tiga tipe tersebut ialah berdasarkan dari ukuran serta kapasitas penumpang. Tipe pesawat Boeing 787 dipakai oleh beberapa maskapai, seperti Etihad Airways, American Airlines, Qatar Airways, Japan Airlines, dan Air China.
Berlanjut ke Airbus A321, pesawat jet yang memiliki mesin ganda serta melayani penerbangan dengan rute jarak pendek hingga menengah. Airbus A321 pertama kali diterbangkan pada 11 Maret 1993, tetapi baru diperkenalkan pada tahun 1994 oleh maskapai penerbangan yang berasal dari Jerman, yakni Lufthansa. Hingga pada Januari 2019, Airbus A321 sudah terjual hingga 1.850 unit.
Airbus A321 dibagi menjadi dua sub tipe, yakni A321 dan A321 Neo. Kapasitas maksimal yang dimiliki oleh A321 adalah bisa memuat 220 hingga 240 penumpang, sementara A321 Neo bisa memuat hingga 244 penumpang. Airbus A321 dipakai oleh beberapa maskapai, seperti Delta Airlines, Lufthansa dan Vietnam Airlines.
Berbeda dengan pesawat-pesawat lainnya, Boeing 747 adalah pesawat komersial yang memiliki badan lebar serta dilengkapi dengan empat jet pada bagian sayapnya. Tidak mengherankan apabila Boeing 747 dijuluki sebagai jet jumbo. Siapa yang menyangka, Boeing 747 pertama kali diluncurkan pada 9 Februari 1969 dan baru diperkenalkan dengan cara komersial pada tahun 1970 oleh Pan American World Airways. Per Juni 2014 Boeing 747 sudah terjual hingga lebih dari 1.500 unit.
Boeing 747 bisa menampung mulai dari 276 hingga 467 penumpang. Per Januari 2019, ada puluhan maskapai penerbangan yang memakai Boeing 747 sebagai salah satu unit penerbangannya, seperti Thai Airways International, Saudia Arabian Airlines, Virgin Atlantic, Qantas, Cathay Pacific, Korean Air, dan lain sebagainya. Tidak sekadar digunakan untuk pesawat komersial, Boeing 747 juga banyak digunakan sebagai pesawat kargo, lho!
Serupa dengan Boeing 747, Boeing 707 adalah pesawat jet empat mesin yang memiliki ukuran sedang serta dipakai untuk penerbangan dengan rute menengah ke jarak jauh. Pesawat ini mempunyai kapasitas penumpang antara 140 hingga 219 penumpang serta dapat menempuh jarak antara 4.630 km hingga 10.650 km. Pada 20 Desember 1957, pesawat Boeing 707 pertama kali diluncurkan.
Selain digunakan untuk pesawat komersial, Boeing 707 juga dipakai sebagai pesawat militer. Tidak sekadar digunakan oleh angkatan udara Kanada dan Amerika, Boeing 707 juga dimanfaatkan oleh TNI Angkatan Udara Republik Indonesia, lho! Disamping itu, angkatan udara Iran, Kolombia, Argentina, Mesir dan Australia juga memakai pesawat dengan tipe yang sama.
Terakhir, ada pesawat tiper Airbus A380 sebagai pesawat paling banyak yang digunakan oleh maskapai penerbangan. Pesawat ini disebut juga sebagai pesawat penumpang palig besar yang diproduksi oleh Airbus. Airbus A380 juga merupakan rival utama dari Boeing 747. Pesawat tipe ini dapat menampung hingga 575 penumpang sekaligus.
Meski demikian, Airbus mengumumkan akan menghentikan produksi Airbus A380 pada tahun 2021, karena pelanggan utamanya, yakni Emirates, membatalkan pesanan 39 pesawat serta menggantinya dengan 40 unit A330-900 dan 30 unit A350-900. Padahal, tipe Airbus A380 digunakan oleh berbagai maskapai, mulai dari British Airways, Lufthansa, Singapore Airlines, Qantas dan Air France.
Pesan Tiket Pesawat Sesuai Tujuan
Langkah pertama yang perlu Grameds lakukan sebelum naik pesawat tentu saja dengan memesan tiket yang sesuai dengan destinasi. Cara yang paling mudah untuk memesan tiket pesawat, yaitu dengan memakai aplikasi maskapai atau website resmi agen perjalanan secara online.
Grameds juga bisa membeli tiket pesawat langsung ke agen maskapai atau agen perjalanan terkait. Saat membeli tiket pesawat, pastikan bahwa jadwal keberangkatan, tujuan, serta jenis maskapainya sudah sesuai.
Selain itu, penting bagi Grameds untuk mengecek wilayah yang hendak dituju. Semenjak pandemi COVID-19, tak semua daerah dapat menerima wisatawan. Regulasi wisatawan bagi tiap-tiap wilayah juga berbeda.
Ambil Barang di Bagasi Ketika Sampai Tujuan
Cara naik pesawat tak sekadar sampai di situ, Grameds juga wajib memahami prosedur setelah turun dari pesawat dan sampai di tujuan. Grameds harus mengambil barang bawaan yang telah ditempatkan di bagasi. Jadi, Grameds jangan terburu-buru untuk meninggalkan bandara.
Tanaman penghasil teh (Camellia sinensis) pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji teh (diduga teh sinensis) dari Jepang yang dibawa oleh seorang berkebangsaan Jerman bernama Andreas Cleyer, dan ditanam sebagai tanaman hias di Batavia. F. Valentijn, seorang rahib, juga melaporkan tahun 1694, bahwa ia melihat tanaman teh sinensis di halaman rumah gubernur jenderal VOC, Camphuys, di Batavia.
Pada abad ke-18 mulai berdiri pabrik-pabrik pengolahan (pengemasan) teh[1] dan didukung VOC.
Setelah berakhirnya pemerintahan Inggris di Nusantara, pemerintah Hindia Belanda mendirikan Kebun Raya Bogor sebagai kebun botani (1817). Pada tahun 1826 tanaman teh melengkapi koleksi Kebun Raya, diikuti pada tahun 1827 di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Dari sini dicoba penanaman teh dalam skala luas di Wanayasa (Purwakarta) dan lereng Gunung Raung (Banyuwangi).[2]
Karena percobaan ini dianggap berhasil, mulailah dibangun perkebunan skala besar yang dipelopori oleh Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh, pada tahun 1828 di Jawa. Ini terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal van den Bosch. Teh pun menjadi salah satu tanaman yang terlibat dalam Cultuurstelsel.
Teh kering olahan dari Jawa tercatat pertama kali diterima di Amsterdam tahun 1835.[2] Setahun berikutnya, dilakukan swastanisasi perkebunan teh.
Teh jenis assamica mulai masuk ke Indonesia (Jawa) didatangkan dari Sri Lanka (Ceylon) pada tahun 1877, dan ditanam oleh R.E. Kerkhoven di kebun Gambung, Jawa Barat (sekarang menjadi lokasi Pusat Penelitian Teh dan Kina. Karena sangat cocok dan produksinya lebih tinggi, secara berangsur pertanaman teh sinensis diganti dengan teh assamica, dan sejak itu pula perkebunan teh di Indonesia berkembang semakin luas. Pada tahun 1910 mulai dibangun perkebunan teh pertama di luar Jawa, yaitu di daerah Simalungun, Sumatera Utara.[2]
Menjelang PD II - Perdagangan teh memberikan keuntungan besar bagi kas negeri pemerintah kolonial (berkantor di Amsterdam dan Roterdam).-Terdapat 324 perusahaan (259 perusahaan di Jawa Barat atau 78%)
Informasi tentang adanya pesawat Hercules gratis untuk penerbangan ke Palu bagi keluarga korban gempa dan tsunami merupakan informasi yang tidak benar. Informasi yang tersebar melalui media pesan Whatsapp dan media sosial itu dibantah oleh pihak TNI Angkatan Udara. Melalui akun Twitter resminya, yakni @_TNIAU, TNI AU menyatakan bahwa pesawat Hercules TNI AU yang menuju Palu diutamakan membawa bantuan logistik, paramedis, obat-obatan, makanan siap saji, alat berat hingga mengangkut pengungsi korban gempa atau tsunami yang diutamakan lansia, wanita, dan anak-anak.
Sumber: Media Pesan Whatsapp dan Media Sosial
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10204988895997505&set=a.3023532322714&type=3&permPage=1
Bagi keluarga korban yg mau k
Palu bisa lewat Makassar, ada
penerbangan gratis pesawat
hercules mkassar palu, sehari 5 kali
penerbangan mulai hari ini besok
dan lusa..Mohon disebarkan : Untuk
Jadwal Hercules malam ini jam 19.00
dan 03.00 subuh besok. Di Lanud
Khusus untuk tim medis dan keluarga
korban yg ingin ke Palu.
Sertakan fotokopi KTP
Silahkan berkoordinasi dgn Riyan
Informasi tentang adanya pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara dioperasikan untuk keluarga korban gempa dan tsunami Palu beredar melalui media pesan Whatsapp dan media sosial. Dalam informasi tersebut disebutkan bahwa pesawat Hercules itu akan terbang dari Lanud di Makassar.
Menanggapi pesan tersebut, TNI AU membantah kalau ada pesawat Hercules yang diperuntukkan keluarga korban gempa dan tsunami Palu untuk menemui para korban. Melalui akun Twitter resminya, yakni @_TNIAU, TNI AU menyatakan bahwa pesawat Hercules TNI AU yang menuju Palu diutamakan membawa bantuan hingga mengangkut pengungsi korban gempa atau tsunami yang membutuhkan.
“Pesan yg beredar via WA ini TIDAK BENAR alias HOAKS. Pesawat Hercules TNI AU yg MENUJU PALU diutamakan bawa bantuan logistik, paramedis, obat2an, makanan siap saji, alat berat dll. DARI PALU angkut pengungsi diutamakan lansia, wanita, anak2 👤 #PrayForPaluDonggala #GempaSulteng,” cuit akun @_TNIAU.
Adapun, perihal fungsi pesawat Hercules di Palu juga sudah diterangkan oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto. Dilansir dari liputan6.com, Hadi mengatakan bahwa pesawat Hercules memang mengangkut korban gempa dan tsunami Palu, namun diprioritaskan untuk korban yang sakit.
“Hercules tetap jalan dua, tetapi nanti kami prioritaskan untuk yang sakit ya. Yang sehat nanti kami naikkan Pelni 3.000 sampai 5.000 orang. Sudah saya laporkan ke Pak Menko (Wiranto) tadi sudah beres. Enggak ada masalah, aman. Besok saya ke sana sama Pak Menko juga,” pungkas Hadi.
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/755971158068755/
https://twitter.com/_TNIAU/status/1046400612529713153
https://www.liputan6.com/news/read/3656553/panglima-tni-hercules-untuk-korban-sakit-warga-palu-diangkut-kapal-pelni
https://www.suara.com/news/2018/10/01/151908/tni-au-nyatakan-info-penerbangan-hercules-gratis-ke-palu-hoaks
Jual ikan koi Blitar –Meski ikan ini memiliki nama yang berasal dari Bahasa Jepang, tetapi sebenarnya ikan ini tidak benar-benar berasal dari negara Sakura tersebut. Faktanya ikan koi dengan nama Latin Cyprinus carpio ini berasal dari kawasan Persia yang kemudian dibawa ke Jepang melalui China dan Korea.
Ketika di Jepang itulah ikan koi mengalami berbagai perubahan yang sangat signifikan terutama warna tubuhnya. Selama ratusan tahun penduduk Jepang membudidayakan ikan koi serta menyilangkannya dengan jenis ikan lain. Kemudian hasilnya seperti saat ini, muncul berbagai jenis ikan koi dengan warna yang variatif.
Adapun jenis ikan koi yang pertama kali dihasilkan dari budidaya tersebut memang berwarna variatif, tetapi setiap warna hanya bisa terbentuk pada satu individu. Beberapa warna ikan koi pada masa itu antara lain ikan koi hitam, putih, putih keperakan, merah, kuning, dan juga keemasan.
Kemudian seiring berjalannya waktu, satu individu ikan koi akhirnya bisa mempunyai dua warna. Jenis warna yang pertama kali terbentuk adalah ikan koi merah putih dan ikan koi hitam putih. Perkembangan warna tubuh ikan hias ini tidak berhenti, sebab tidak lama kemudian dihasilkan varietas dengan tiga warna.
Meski begitu hanya ada satu jenis kombinasi warna, yaitu hitam, putih, dan merah pada satu individu ikan koi. Selanjutnya perkembangan warna baru kembali terjadi atau disebut sebagai multi warna. Ikan koi multi warna ini memiliki warna dasar biru dengan bercak putih, merah, hitam, dan biru gelap.
Setelah itu ikan koi kemudian mulai disilangkan dengan ikan karper yang berasal dari Jerman pada sekitar tahun 1904. Ikan karper Jerman tersebut lebih dikenal dengan sebutan ikan karper tanpa sisik. Hasilnya adalah tubuh beberapa jenis ikan koi tidak memliki sisik.
Sejarah dan sebaran ikan koi di Indonesia dimulai ketika Pangeran Akihito dan Putri Michoko mengadakan kunjungan ke Indonesia pada tahun 1962. Kunjungan tersebut kemudian berlanjut ke Bogor untuk melihat secara langsung ikan mas Indonesia yang termasuk dalam ras Kumpay.
Ikan mas tersebut ternyata mempunyai nama spesies yang sama dengan ikan karper Jepang. Akhirnya sang pangeran berinisiatif untuk mengawinkan kedua jenis ikan yang berasal dari varietas Flavipinnis tersebut. Lalu pada tahun 1980 Balai Penelitian Ikan Air Tawar Bogor mengirimkan 60 ekor ikan mas berusia enam bulan ke Jepang.
Sekitar sepuluh tahun melewati tahap penelitian, pada tahun 1991 pihak Jepang kemudian mengirim kembali lima jenis ikan koi berbeda warna ke Indonesia. Kelima varietas ikan koi ini mempunyai jumbai pada bagian ekor dan sirip perutnya berukuran panjang. Bentuk inilah yang membedakan ikan koi Indonesia dan ikan koi Jepang.
Nama kelima ikan koi tersebut adalah Strain Sanke yang mempunyai tiga macam warna, Asagi dengan punggung berwarna biru dan perut berwarna putih, Shusui yang sepintas mirip Asagi tetapi punggungnya memiliki sisik, Kohako yang mempunyai warna merah dan putih, serta Platinum.
Baca juga : IKAN KOI MENJADI SIMBOL SEBUAH CINTA DAN PERSAHABATAN
Ada beberapa jenis ikan koi yang sebaiknya kita ketahui, bahkan diantaranya adalah koi dengan corak dan warna langka. Selain itu, ada jenis koi dengan harga fantastis dan menjadi yang termahal di dunia.
Koi goromo adalah kohaku dengan tepi biru atau hitam dengan tambahan warna merah. Goromo dibagi menjad 3 sub jenis, yaitu budo goromo, ai goromo dan sumi goromo.
Ogon adalah jenis koi berwana kuning keemasan. Jenis ikan ini sangat populer dikalangan kolektor ikan koi. Koi ogon terlahir dari persilangan antara koi berpunggung kuning dan shiro fuji.
Ikan koi kinginrin memiliki tubuh seperti ikan emas bewarna kuning.
Doitsu hariwake adalah jenis koi mewah. Tubuhnya berwana putih keperakan seperti mutiara. Pada beberapa bagian terdapat corak kuning yang menyebar, sedangkan siripnya berwarna putih keperakan.
Koi jenis ini hampi serupa dengan jenis sanke dengan topi merah diatas warna dasar abu-abu, meski pun jenis sanke cenderung berwarna putih.
Silahkan klik disini untuk dapatkan Ikan Koi Blitar Murah dan Super.
1. Sejarah Perkembangan Pragmatik Di Indonesia
Di Indonesia istilah pragmatik secara nyata baru disebut-sebut pada tahun 1984, yaitu pada saat diberlakukannya Kurikulum SMA Tahun 1984. Di dalam kurikulum itu pragmatik merupakan salah satu pokok bahasan bidang studi Bahasa Indonesia. Atas dasar tuntutan kurikulum itulah, istilah itu mulai dibicarakan dan dibahas.
Buku acuan yang merupakan perintis bidang pragmatik di Indonesia pada awalnya adalah karya Tarigan (1986) berjudul Pengajaran Pragmatik. Buku ini masih sangat umum, deskripsi tentang topik-topiknya sangat terbatas dan sekadar mengatasi kelangkaan bahan ajar bidang itu. Nababan (1987) mencoba pula menerbitkan buku Ilmu Pragmatik (Teori dan Penerapannya), yang juga masih banyak mengandung kekurangan. Sementara itu, Tallei (1988) mencoba mendeskripsikannya agak mendalam. Topik-topik bahasannya antara lain tindak tutur (speech act), implikatur, dan praanggapan (presupposition). Sayang sekali karya Tallei ini tidak mencakup semua topik pragmatik dan bahasannya hanya merupakan bagian dari karya yang berjudul Analisis Wacana.
Tahun 1990, Purwo menerbitkan buku yang berjudul Pragmatik dan Pengajaran Bahasa. Buku ini merupakan gugatan atas perlakuan terhadap pragmatik di Indonesia dengan mencoba meluruskan pengertiannya. Baginya cabang linguistik ini dapat dibedakan menjadi dua hal, yaitu (1) pragmatik sebagai sesuatu yang diajarkan, dan (2) pragmatik sebagai sesuatu yang mewarnai tindakan mengajar. Buku Purwo ini hanya membahas empat hal saja, yaitu dieksis, praanggapan, tindak ujaran, dan implikatur percakapan. Keluasan cakupan bahasan inilah yang menjadi kelemahan buku tersebut.
Di tahun 1990 juga, Suyono menerbitkan buku yang berjudul Pragmatik: Dasar-Dasar dan Pengajarannya. Sayangnya, buku ini tidak membahas secara mendalam seluruh topik yang disajikan. Bahasan Lubis (1993) dalam karyanya Analisis Wacana Pragmatik agak mendalam. Meski demikian, karya ini hanya membahas dari aspek analisis wacana. Aspek-aspek lain belum disentuhnya. Hal serupa juga terjadi dalam karya Ibrahim (1993) yang berjudul Kajian Tindak Tutur, yang hanya mengupas satu topik saja, yaitu tindak tutur.
Pada tahun 1996 terbit buku Dasar-Dasar Pragmatik karya Wijana. Buku ini sebenarnya menuju ke arah pragmatik yang sebenarnya. Topik-topik bahasannya cukup banyak, dari situasi tutur, tindak tutur, jenis tindak tutur, presupposisi, implikatur, emtailment, kalimat analitis -kontradiktif- sintetis, prinsip kerjasama, prinsip kesopanan, sampai dengan parameter pragmatik. Hanya saja deskripsi di dalam karya ini masih sangat terbatas, berkecil-kecil, dan bersifat anomalitis.
Penelitian tentang pragmatik di dalam rangka disertasi telah dilakukan oleh Purwo (1984). Pokok persoalan penelitian itu adalah diesksis. Penelitian ini merupakan perintis penelitian tentang pragmatik di Universitas Indonesia. Rintisan penelitian bidang pragmatik dilakukan pula oleh Rofiudin (1994) dari IKIP Malang, dengan topik bahasan tentang sistem pertanyaan dalam bahasa Indonesia.
Penelitian lain yang berkaitan dengan pragmatik dilakukan oleh Gunarwan, peneliti Universitas Indonesia. Tahun 1992, ia meneliti persepsi kesantunan direktif di dalam bahasa Indonesia di antara beberapa kelompok etnik di Jakarta. Direktif dan sopan santun bahasa di dalam bahasa Indonesia merupakan topik penelitian pragmatik Gunarwan (1995) berikutnya. Temuannya ialah bahwa ada kesejajaran antara ketidaklangsungan tindak tutur direktif dan kesantunan pemakaiannya. Hanya saja kesejajaran itu tidak selamanya berlaku.
Penelitian pragmatik dalam bahasa Indonesia dengan latar budaya Jawa telah dilakukan Gunarwan (1993 dan 1997). Penyelidikan Gunarwan (1993) berpokok bahasanan kesantunan negatif di kalangan dwibahasawan Indonesia-Jawa di Jakarta dengan menerapkan kajian sosiopragmatik. Pada tahun 1997 ia juga menghasilkan karya penelitian di bidang ini, berupa karya tentang tindak tutur melarang di dalam bahasa Indonesia di kalangan penutur jati bahasa Jawa. Makalahnya telah disajikan dalam Kongres Linguistik Nasional di Surabaya tanggal 7-11 November 1997.
Dalam bahasa Jawa telah pula dilakukan penelitian tentang cabang linguistik ini, yaitu oleh Ngadiman (1994) dan Gunarwan (1996). Ngadiman (1994) meneliti implikatur percakapan di dalam bahasa Jawa di Yogyakarta. Penelitian ini memperoleh temuan bahwa bahasa Jawa kaya akan implikatur percakapan. Bentuk-bentuk figuratif di dalam bahasa Jawa seperti sanepa, wangsalan, dan bebasan merupakan realisasi implikatur percakapan bahasa Jawa di Yogyakarta.
Sementara itu, Gunarwan (1996) telah melakukan penyelidikan tentang tindak tutur mengkritik dengan parameter umur di kalangan [enutur jati bahasa Jawa dan implikasinya pada usaha pembinaan bahasa. Hasil penelitian ini disajikan dalam Kongres Bahasa Jawa di Batu, Malang. Ia menarik simpulan bahwa bentuk kritik di kalangan orang Jawa sejalan dengan gradasi umur. Realisasi tindak tutur mengkritik di antara penutur bahasa Jawa tidak berbeda karena faktor jenis kelamin. Simpulan penting lainnya adalah bahwa orang muda Jawa lebih langsung dalam mengemukakan kritik daripada orang tua.
Berdasarkan deskripsi itu dapat dinyatakan bahwa kajian bidang pragmatik di Indonesia masih sangat terbatas. Implikatur percakapan sebagai fenomena terpenting di dalam bidang ini baru diteliti beberapa orang. Penelitian yang dilakukan itu pun belum memadai sebagai karya pragmatik yang mendalam. Karya Soedjatmiko (1992) tentang aspek linguistik dan sosiokultural di dalam humor dan Wijana (1996) tentang wacana kartun di dalam bahasa Indonesia bukanlah tentang implikatur percakapan.
2. Sekilas Perbedaan Pragmatik, Sintaksis, Semantik, dan Sosiolinguistik
Perbedaan pragmatik, sintaksis, semantik, dan sosiolinguistik dapat dijelaskan secara ringkas seperti berikut.
Rustono. 1999. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: CV IKIP Semarang Press.
Rosario de Marshall,[1] lebih dikenal sebagai Hercules, adalah seorang gangster dan broker politik Indonesia yang berasal dari Timor Timur (sekarang Timor Leste). Hercules adalah kuli angkut TNI-AD selama pendudukan Indonesia di Timor Timur. Setelah pindah ke Jakarta, ia membentuk geng preman miliknya sendiri di kecamatan Tanah Abang, yang menguasai dunia kriminal Jakarta pada tahun 1990-an. Saat ini, Hercules mempertahankan status selebriti sebagai gangster yang menakutkan, kadang-kadang muncul di program TV serta majalah tabloid. Ia juga terkenal karena ikatan politiknya dengan kandidat capres 2014 dan 2019, Prabowo Subianto.
Rosario lahir pada tahun 1960an di Timor Portugis, tumbuh di era kekacauan yang dilatarbelakangi invasi Indonesia ke Timor Timur (1975–1976) dan pendudukan selanjutnya oleh tentara nasional Indonesia.[1] Ia pertama kali melakukan kontak dengan tentara Indonesia melalui Kolonel Gatot Purwanto sekitar tahun 1975.[2] Dia kemudian menjadi yatim piatu pada tahun 1978 setelah orang tuanya tewas dalam pemboman yang melanda kota Ainaro. Sejak itu, ia tergabung sebagai kurir yang memberikan bantuan logistik kepada pasukan khusus, Kopassus Indonesia di bawah program Tenaga Bantuan Operasi (TBO).[1][3] "Hercules" adalah nama kode yang diberikan kepada Rosario oleh tim komunikasi radio Kopassus.[2]
Selama menjadi anggota TBO, Hercules terlibat dalam pertempuran kecil dengan perlawanan pro-kemerdekaan Falintil. Helikopternya jatuh saat pertempuran, menyebabkan dia kehilangan mata kanan dan tangan kanannya. Hercules kemudian dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto di Jakarta untuk dioperasi.[2] Hercules mengucapkan terima kasih kepada Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Panglima Satuan Komando Nanggala atas dukungan yang diterimanya selama ini. Hercules dikenal memiliki kesetiaan yang 'tak tergoyahkan' terhadap Prabowo sejak saat itu.[3]
Sejak akhir tahun 1980-an, Hercules menetap di Jakarta bersama beberapa pemuda Timor Timur, diberi pekerjaan sebagai insinyur komponen kelistrikan. Dia segera meninggalkan pekerjaannya, pindah ke kawasan komersial Tanah Abang setelah berganti pekerjaan. Setelah menetap di Tanah Abang, ia membentuk geng preman bersama sesama migran Timor, termasuk Logo Vallenberg dan Alfredo Monteiro Pires.[2] Ia kemudian segera berhasil membangun usahanya melalui bisnis pemerasan dan mucikari. Ia juga melakukan pemerasan politik atas nama tentara Indonesia, untuk menyingkirkan dan mengintimidasi gerakan pro-kemerdekaan Timor di Jakarta.[3]
Kerajaan premannya runtuh pada akhir tahun 1990-an setelah beberapa anggota geng Hercules menolak berpartisipasi dalam demonstrasi pro-integrasi. Sejak itu, gengnya kehilangan perlindungan militer, dan Prabowo membiarkan geng preman lainnya mengambil alih gerakan bawah tanah Tanah Abang. Ia dicopot dari jabatannya setelah terjadi pertarungan brutal melawan geng Betawi dan Madura yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Bang Ucu dan Abraham Lunggana.[1][3]
Setelah digulingkan dari dunia bawah Tanah Abang, ia membangun kembali reputasinya melalui bisnis penagihan utang dan jaminan. Ia memiliki banyak lahan serta usaha pertanian dan perikanan, membuatnya menjadi sosok yang dermawan. Ia adalah sosok yang disegani di kalangan migran dari Indonesia Timur, yang menyediakan pekerjaan, jaringan, dan perlindungan bagi pendatang baru. Dia tetap bersaing dengan tokoh kejahatan terorganisir lainnya, termasuk John Kei dan Basri Sangaji. Sejak tahun 2008, Prabowo mendekati kembali Hercules setelah mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Sebuah organisasi sosial bernama Gerakan Rakyat untuk Indonesia Baru (GRIB) didirikan pada tahun 2011 oleh Hercules untuk memobilisasi jaringan preman gangsternya, tokoh-tokoh kuat lokal, kelompok main hakim sendiri, dan mantan milisi untuk mendapatkan dukungan politik di tingkat akar rumput terhadap Prabowo.[3]
Tips Naik Pesawat Untuk Pemula
Bagi Grameds yang baru pertama kali hendak menggunakan pesawat untuk bepergian, mungkin akan merasa bingung dengan prosedur dari transportasi jenis ini. Maka dari itu, Grameds perlu memahami berbagai hal yang penting untuk diperhatikan supaya tidak ketinggalan pesawat dan perjalanan menjadi lancar.
Lantas, bagaimana tata cara naik pesawat yang wajib untuk diketahui oleh pemula? Berikut ini panduan yang penting untuk Grameds simak!
Datang ke Bandara Lebih Awal dari Jadwal Keberangkatan
Apabila Grameds baru pertama kali menggunakan pesawat, sebaiknya datang ke bandara dengan waktu yang jauh lebih awal dibandingkan dengan jadwal keberangkatan yang sudah tertera dalam tiket. Minimal 2-3 jam sebelum waktu penerbangan pesawat sehingga Grameds bisa lebih aman serta tidak ketinggalan pesawat.
Beberapa jam tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurus keperluan dan prosedur lain sesuai dengan ketentuan dari masing-masing maskapai. Ketika Grameds akan pergi ke luar negeri, akan ada prosedur tambahan pada bagian imigrasi yang mungkin akan menghabiskan waktu yang lama.